Kamis, 15 September 2011
Rabu, 14 September 2011
Duka Adalah Aku
Dukaku memuja dunia dengan indah
Lukaku memahat ukiran sejati
Biar tak seorangpun tau bahwa
aku kecewa pada kisahku
yang membawa perih
Apakah aku insan yang tak tau diri?
Hingga menganggap cinta dengan hati
bukan dengan mata
Merasakan cinta dengan perasaan
bukan dengan logika
Bahkan aku sampai kehilangan akal sehat
hingga membuatku tenggelam
pada kehancuran
dan kegalauan hidup
Perih yang ku rasa seakan tak sanggup kujalani
Aku patah dengan segenap sayap-sayap palsuku
Aku mati dengan segenap nyawaku yang rapuh
Tapi, tak kan ku tangisi karna inilah takdirku
Aku harus terbiasa dengan duka
Karena luka adalah duka
Dan duka adalah aku.
Kamis, 01 September 2011
Bangkit
Tak ingin menahan perih lebih lama
Kubiarkan semua larut dalam riak lautan
Kuhempaskan semua bersama badai dan gelombang
Kuterbangkan semua bersama angin
Hilanglah semua pedih dalam luka
Tengkurap dan membenamkan wajah dalam tumpukan kapas
Biar airmata membanjiri seluruh raga
Lusuh tak beraturan semua yang dulu tertata
Kudiam memandang perbatasan yang tak berbatas
Aku tak ingin rengkuh lagi semua tentangmu
Lukaku terasa tatkala aku sendiri
Mengingat fana keindahan yang kamu janjikan
Cari dan terus cari celah tuk kamu singgahi
Aku hanya akan melihat dan mentertawakan bahagiamu
Aku bangkit mengangkat wajah
Aku tak lemah karena luka goresan ini
Aku bersandar sekarang pada tembok kokoh disampingku
Melangkah menjauh dan melewati semua duri
Meski raga sampai kaki berpeluh darah
Ini hanya langkahku tuk mencari bahagiaku sendiri
Takkan pernah melibatkan cerita tentangmu lagi
Langganan:
Postingan (Atom)